Gubung bambu
istana baginya,
Perut yang
selalu bernyanyi dalam hidupnya,
Walau pahit
telan untuk manis,
Bersyukur
kunci agar tak menangis,
Melangkah
kaki …
Aku sedang
memelukmu merasakan dekapan hangat tubuhmu
Menyatukan
jiwa mengalirkan cinta
Tapi semua
tak kulakukan
No comments:
Post a Comment