Sunday 17 August 2014

Catatan Merah Putih

Gemerlap cahaya yang tertahan
Menebar makna yang berserakan
Sesaknya dada menahan penjajahan .... tabir pilu tapi mengesankan ....
Ada yang tertawa ....
Ada yang menangis ...
Ada yang murka ...
Bersedih dan bersujud ...
Lihat di sudut sana, tak sepeser pun ia dapatkan sampai matahari membakar tubuhnya ....
Dan lihat di sana juga mereka berteriak mencari keadilan di kaki anjing yang berdasi ....
Tapi di sebelah sana lagi berebut kursi .... untuk duduk nyaman dan penuh aksi ...
Udara yang panas membakar
Di jantung negeri ini ...
Pantas kah kita berteriak merdeka kalau lusuh kain bendera belum juga hilang ...
Tak pelak kata dan teriakan selalu menyambar akan maknamu ...
Tak henti juga bising roda kemiskinan berputar ....
Dan tak sedikit juga yang mati ...
Sebagai pecundang bukan pejuang ....
Slogan kebangsaan yang begitu indah memaknai ...
Terdengar di kuping orang yang duduk di pojok sana ... tapi dia hanya diam ...
karena takut berteriak merdeka ...
Cermin senja yang pulang keperaduan membawa kisah akan pedihnya negara ini ...
Semoga engkau tidur dengan tenang pejuangku ....
Jangan kecewa garudaku
Dan jangan menangis lagi merah putihku ...

mbah (170814 )